Rabu, 12 November 2014

(MAUNYA BERGAYA BISA MENUAI BENCANA) Ingin membuat tato? Bersiaplah dengan 4 gangguan kesehatan ini



(MAUNYA BERGAYA BISA MENUAI BENCANA)
Ingin membuat tato? Bersiaplah dengan 4 gangguan kesehatan ini
=======================================
Membuat tato saat ini sudah menjadi hal yang umum dan jamak untuk ditemui. Terlepas dari isu agama, kehidupan sosial, hingga soal seni, setiap orang memiliki hak untuk membuat tato di tubuhnya atau tidak. Namun karena tato adalah proses memasukkan benda asing ke dalam tubuh, maka Anda pun harus siap dengan risiko kesehatan yang bisa disebabkan karena pembuatan tato.
Berikut adalah gangguan kesehatan yang paling umum yang terjadi saat Anda membuat tato seperti dilansir dari healthmeup.com.
1.Alergi
Bahan pewarna yang dimasukkan ke dalam kulit sebagian besar terbuat dari bahan kimia. Bagi Anda yang memiliki bakat alergi, maka alergi yang ditimbulkan akan semakin parah hingga menyebabkan ruam atau gatal di sekitar tato.
2.Infeksi kulit
Infeksi kulit adalah salah satu jenis infeksi yang paling umum setelah Anda membuat tato. Beberapa jenis infeksi kulit yang umum adalah selulitis, herpes simpleks, kutil, dan infeksi Mycobacterium Atypical.
3.Infeksi bakteri
Tato akan membuat pori-pori kulit Anda terbuka dan membuat luka yang menganga. Sehingga infeksi bakteri sangatlah mungkin terjadi. Hingga pada akhirnya membuat kulit Anda memerah, meradang, melepuh, bahkan mengeluarkan nanah.
4.Penularan penyakit berbahaya
Peralatan yang digunakan untuk membuat tato mampu menimbulkan infeksi penyakit melalui darah. Penularan ini akan menimbulkan penyakit yang kronis seperti sifilis, kusta, hepatitis, hingga HIV.
Infeksi penyakit ini memang bisa dicegah dengan menggunakan peralatan yang benar-benar steril. Namun risiko penyakit bisa saja terjadi kapan saja meskipun Anda sudah berupaya untuk menjaganya. Oleh karena itu pertimbangkan dengan baik jika Anda ingin membuat tato terutama jika Anda mempunyai alergi.
http://www.merdeka.com/…/ingin-membuat-tato-bersiaplah-deng…

bagi yg ingin hilangkan Phobia hubungi : 085715050001

Rabu, 05 November 2014

KISAH UMAR DAN KEPRIHATINANNYA PADA RAKYAT KECIL

Pelajaran mana yang lebih baik daripada sebuah keteladanan? Terlebih dalam kondisi ketika banyak pemimpin negeri kita yang tak amanah. Namun tak selayaknya kita berputus asa, justru kita wajib berdoa. Semoga Allah kan hadirkan sosok pemimpin teladan seperti sejarah merekam Umar bin Khattab dan kepemimpinan beliau dalam kisah inspirasi berikut...

***
Krisis itu masih melanda Madinah. Korban sudah banyak berjatuhan. Jumlah orang-orang miskin terus bertambah. Khalifah Umar Bin Khatab yang merasa paling bertanggung jawab terhadap musibah itu, memerintahkan menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan pada penduduk.

Ketika tiba waktu makan, para petugas memilihkan untuk Umar bagian yang menjadi kegemarannya: punuk dan hati unta. Ini merupakan kegemaran Umar sebelum masuk islam. “Dari mana ini?” Tanya Umar.

“Dari hewan yang baru disembelih hari ini,” jawab mereka.

“Tidak! Tidak!” kata Umar seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya. “Saya akan menjadi pemimpin paling buruk seandainya saya memakan daging lezat ini dan meninggalkan tulang-tulangnya untuk rakyat.”

Kemudian Umar menuruh salah seorang sahabatnya,” Angkatlah makanan ini, dan ambilkan saya roti dan minyak biasa!” Beberapa saat kemudian, Umar menyantap yang dimintanya.

Kisah yang dipaparkan Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya ar-Rijal Haular Rasul itu menggambarkan betapa besar perhatian Umar terhadap rakyatnya. Peristiwa seperti itu bukan hanya terjadi sekali saja. Kisah tentang pertemuan Umar dengan seorang ibu bersama anaknya yang sedang menangis kelaparan, begitu akrab di telinga kita. Ditengah nyenyaknya orang tidur. Ia berkeliling dan masuk sudut-sudut kota Madinah. Ketika bertemu seorang ibu dan anaknya yang sedang kelaparan, Umar sendiri yang pergi mengambil makanan. Ia sendiri juga yang memanggulnya, mengaduknya, memasaknya dan menghidangkannya untuk anak-anak itu.

Keltika kelaparan mencapai puncaknya Umar pernah disuguhi remukan roti yang dicampur samin. Umar memanggil seorang badui dan mengajaknya makan bersama. Umar tidak menyuapkan makanan ke mulutnya sebelum badui itu melakukannya terlebih dahulu. Orang badui sepertinya sangat menikmati makanan itu. “Agaknya Anda tidak pernah merasakan lemak?” Tanya Umar.

“Benar,” kata badui itu. “Saya tidak pernah makan dengan samin atau minyak zaitun. Saya juga sudah lama tidak menyaksikan orang-orang memakannya sampai sekarang,” tambahnya.

Mendengar kata-kata sang badui, Umar bersumpah tidak akan makan lemak sampai semua orang hidup seperti biasa. Ucapannya benar-benar dibuktikan. Kata-katanya diabadikan sampai saat itu, “Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin orang pertama yang merasakannya. Kalau rakyatku kekenayangan, aku ingin orang terakhir yang menikmatinya.”

Padahal saat itu Umar bisa saja menggunakan fasilitas Negara. Kekayaan Irak dan Syam sudah berada ditangan kaum Muslimin. Tapi tidak. Umar lebih memilih makan bersama rakyatnya.

Pada kesempatan lain, Umar menerima hadiah makanan lezat dari Gubernur Azerbeijan, Utbah bin Farqad. Namun begitu mengetahui makanan itu biasanya disajikan untuk kalangan elit, Umar segera mengembalikannya. Kepada utusan yang mengantarkannya Umar berpesan, “Kenyangkanlah lebih dulu rakyat dengan makanan yang biasa Anda makan.”

Sikap seperti itu tak hanya dimiliki Umar bin Khattab. Ketika mendengar dari Aisyah bahwa Madinah tengah dilanda kelaparan. Abdurrahman bin Auf yang baru pulang dari berniaga segera membagikan hartanya pada masyarakat yang sedang menderita. Semua hartanya dibagikan.

Ironisnya, sikap ini justru amat jauh dari para pejabat sekarang. Penderitaan demi penderitaan yang terus melanda bangsa ini, tak meyadarkan mereka. Naiknya harga kebutuhan pokok sebelum harga BBM naik dan meningkatnya jumlah orang-orang miskin, tak menggugah hati mereka. Bahkan, perilaku boros mereka kian marak.

Anggota Dewan yang ditunjuk rakyat sebagai wakil, justru banyak yang berleha-leha. Santai dan mencari aman. Pada saat yang sama, para pejabat yang juga dipilih langsung, tak pernah memikirkan rakyat. Yang ada dalam benak mereka , bagaimana bisa aman selama lima tahun ke depan.

Mereka yang dulu vocal mengkritik para pejabat korup dan zalim, justru kini diam. Ia takut kalau kursi yang saat ini didudukinya lepas. Sungguh jauh beda dengan Abu Dzar al-Ghifari, seorang sahabat Rasulullah saw. Ketika suatu saat dia cukup pedas mengkritik para pejabat di Madinah, Ustman bn Affan memindahkannya ke Syam agar tak muncul konflik. Namun, ditempat inipun ia melakukan kritik tajam pada Muawiyah bin Abu Sufyan agar menyantuni fakir miskin.

Muawiyah pernah mengujinya dengan mengirimkan uang. Namun ketika esok harinya uang itu ingin diambilnya kembali, ternyata Abu Dzar telah membagikannya pada fakir miskin.

Sesungguhnya, negeri kita ini tidak miskin. Negari kita kaya. Bahkan teramat kaya. Tapi karena tidak dikelola dengan baik, kita menjadi miskin. Negeri kita kaya, tapi karena kekayaan itu hanya berada pada orang-orang tertentu saja, rakyat menjadi miskin. Kekayaan dimonopoli oleh para pejabat, anggota parlemen dan para pengusaha tamak.

Di tengah suara rintihan para pengemis dan orang-orang terlantar, kita menyaksikan para pejabat dan orang-orang berduit dengan ayik melancong ke berbagai negari. Mereka seolah tanpa dosa menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang serba mewah.

Ditengah gubuk-gubuk reot penuh tambalan kardus bekas, kita menyaksikan gedung-gedung menjulang langit. Diantara maraknya tengadah tangan-tangan pengemis, mobil-mobil mewah dengan santainya berseleweran. Pemandangan kontras yang selalu memenuhi hari-hari kita.

Dimasa Umar bin Abdul azis, umat islam pernah mengalami kejayaan. Kala itu sulit mencari mustahiq (penerima) zakat. Mereka merasa sudah mampu, bahkan harus mengeluarkan zakat. Mereka tidak terlalu kaya. Tapi, kekayaan dimasa itu tidak berkumpul pada orang-orang tertentu saja.

Disinilah peran zakat, infak dan shadaqah. Tak hanya untuk ‘membersihkan’ harta si kaya, tapi juga menuntaskan kemiskinan.

Jika ini tidak kita lakukan, kita belum menjadi mukmin sejati. Sebab, seorang Mukmin tentu takkan membiarkan tetanggana kelaparan. Rasulullah saw bersabda, “Tidak beriman seseorang yang dirinya kenyang, sementara tetangganya kelaparan.” (HR. Muslim)

(Majalah Sabili no 7 Th XIII Judul Asli : "Prihatin pada Rakyat Miskin")
diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,54692.msg1660153.html#msg1660153

WARUNG SODAQOH

Beberapa pekan lalu, admin sempat men-share sebuah kisah tentang Suspended Coffee yang ada di negara Eropa. Nah, ternyata ada yang serupa di negara kita. Berikut detailnya. Selamat membaca.


Di negara kita sudah ada warung khusus fakir miskin & kaum dhuafa.

Bila Anda tidak punya uang untuk makan, silakan mampir ke warung tersebut. Ajak siapa saja yg butuh makan, tetapi terkendala uang. Silakan pesan menu apa saja yg Anda mau, dan tersedia di situ. Tak akan dimintai bayaran sepeserpun. Misalkan Anda punya uang seribu atau duaribu dan berniat membayar, silakan masukkan uangnya ke tempat yang disediakan.

Warung ini buka setiap hari mulai jam 06.00-09.00. Lokasinya di alun-alun Kota Pekalongan. Menu masakannya cukup beragam, ada ayam opor, nasi megono, telur bacem, telur ceplok, sampai daging rendang. Setiap hari, banyak saudara kita yang berprofesi jadi tukang becak, kuli panggul, pengemis, dan sebagainya makan di situ.

Warung ini dibuka dan dibiayai oleh seorang yang hanya ingin dikenal dengan sebutan 'Hamba Allah'. Tujuannya, untuk membantu orang yang kekurangan. Ia ingin agar rakyat kecil bisa ikut menikmati makanan murah bahkan gratis di kawasan alun2 yang merupakan tempat favoritnya semasa kecil dulu.

Semoga menginspirasi Anda untuk selalu berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

shared dari status fb di group langsungenak

Selasa, 04 November 2014

CEGAH STRESS DENGAN CARA MUDAH Segera Ikuti Training SEFT

CEGAH STRESS DENGAN CARA MUDAH
Segera Ikuti Training SEFT

 

Stress kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Walau stress itu sendiri tak dapat menyebabkan kematian, pengaruhnya bisa membuat kematian. Banyak hal yang dapat menyebabkan stress dalam kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda stress dapat muncul di tubuh dengan berbagai bentuk. Stress yang dialami tiap orang berbeda-beda.

Beberapa alasan stress bisa jadi pekerjaan, keluarga, kehilangan orang tercinta dengan tiba-tiba, berakhirnya pernikahan atau hubungan atau masalah kesehatan dan diet. Stress dapat disebabkan oleh apapun dan dapat mengakhiri kehidupan seseorang dengan cepat. Penting bagi kita semua untuk belajar mengatasi stress atau stress akan makin berlarut-larut. Beberapa cara dapat kita lakukan mencegah stress, seperti berikut.

- Salah satu cara untuk mengatasi stress adalah melakukan diet. Anda perlu meyakinkan kalau Anda merasakan tubuh Anda sehat lewat makanan, dan itu akan memberikan dukungan pada kesehatan jiwa dan fisik Anda. Semakin banyak junk food yang Anda makan, akan semakin membuat tubuh Anda melar atau membawa pengaruh buruk pada kesehatan Anda. Terlalu banyak makan junk food hanya akan membuat seseorang merasa buruk dan bisa menyebabkan depresi bagi beberapa orang.

- Selain melalui diet, untuk beberapa orang stress juga dapat dicegah dengan obat. Ada perbedaan resep obat yang diberikan dokter pada tiap orang. Ada juga jenis vitamin yang dapat digunakan untuk membantu seseorang mengatasi stress dengan baik. Vitamin ini akan membantu dengan dengan mendorong pikiran dan membantu orang untuk memperbaiki pandangannya dengan lebih baik.

- Hal yang paling penting dalam mencegah stress adalah memiliki dukungan sistem yang bagus. Ini berarti kalau Anda seharusnya mendapat bantuan yang Anda butuhkan dari teman dan keluarga. Anda juga akan membutuhkan seseorang untuk bersandar saat Anda membutuhkan dan mereka akan di sana untuk situasi yang paling penuh tekanan. Dan dengan dukungan itu Anda akan lebih dapat mengatasi stress dan menemukan jalan keluar.

Sumber: KapanLagi.com

-----
Info Lengkap Training SEFT hubungi : 085715050001 BB: 2a0949e4

Salah satu SOLUSI untuk bangsa ini.. Kurangi Orang Gila dengan SEFT..!

Salah satu SOLUSI untuk bangsa ini..
Kurangi Orang Gila dengan SEFT..!

 

MENGUNGKAP MISTERI "KEMATIAN"





MENGUNGKAP MISTERI "KEMATIAN"

Selama ini, pengalaman mendekati kematian sulit diungkap secara ilmiah karena kajian secara langsung tidak mungkin dilakukan. Tim peneliti dari Coma Science Group dan Cognitive Psychology Research, University of Liege, baru-baru ini melakukan penelitian dengan pendekatan baru.

Steven Laureys dan Serge Bredart bekerja sama mengembangkan kuesioner untuk melihat karakteristik fenomenologis memori, seperti detail sensorik, referensi diri, dan emosi. Kuesioner dibagikan kepada 4 kelompok responden, 3 kelompok pasien yang bangkit dari koma, dan 1 kelompok pasien sehat.

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan pada partisipan tentang ingatan yang paling menonjol. Ada lima pertanyaan, yakni pertanyaan kejadian nyata baru dan lama yang paling menonjol, imajinasi baru dan lama yang paling menonjol dan ingatan tentang pengalaman mati suri.

Simak artikel ini pd tautan di bawah ini..


 


Silahkan LIKE & SHARE.
.
OPTIMIS VS PESIMIS

Orang-orang PESIMIS hanya melihat kesulitan di setiap kesempatan yang ada.

Orang-orang OPTIMIS melihat & menangkap kesempatan pada setiap kesulitan yang dihadapinya.

Mari kita LIKE & SHARE bila SETUJU..


 

Senin, 03 November 2014

Perempuan Indonesia Paling MANDIRI Se-Asia Tenggara
Foto: Perempuan Indonesia Paling MANDIRI Se-Asia Tenggara

Kreativitas dan kejelian untuk menangkap peluang di sekitarnya memungkinkan setiap orang bisa sukses berwirausaha.

"Tidak cuma laki-laki saja, perempuan juga bisa sukses jadi pengusaha dalam berbagai bidang, termasuk bidang yang dilakoni pria," ungkap Santi Mia Sipan, pengusaha perkebunan jati, PT Jaty Arthamas, saat acara Aperitivokustik di Aperitivo cafe, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam dunia bisnis, perempuan berpotensi besar untuk mendapatkan kesuksesan. Hal ini disebabkan mereka umumnya lebih teliti, berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, tidak mudah emosi, tidak mudah putus asa, dan penuh perhitungan.

Sifat-sifat inilah yang menjadikan perempuan punya mental kuat untuk menjadi seorang pengusaha. Tidak mengherankan, Santi menambahkan, dibandingkan perempuan di belahan dunia lain, perempuan Indonesia memiliki tingkat kemandirian ekonomi yang lebih tinggi.

"Jumlah pengusaha perempuan di Indonesia lebih banyak dibandingkan negara lain. Hal inilah yang menempatkan perempuan Indonesia menduduki posisi pertama dalam hal independensi ekonomi se-Asia Tenggara," jelas Santi.

Tentu saja, hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi perempuan Indonesia. Tetapi jangan lupa, pencapaian ini juga didukung peran serta keluarga. Perempuan Indonesia seharusnya bersyukur karena tradisi yang menempatkan perempuan "di dapur" sudah tak lagi berlaku.

"Di beberapa negara lain di dunia, masih ada suami yang melarang istrinya bekerja atau berwirausaha," tambahnya.

Faktor pendukung lain yang memungkinkan perempuan Indonesia berwirausaha adalah kemudahan mendapatkan asisten rumah tangga dan dengan gaji yang lebih murah. Santi menambahkan bahwa, gaji asisten rumah tangga di Australia, Singapura, dan negara-negara lain sangatlah mahal, sehingga banyak keluarga yang kesulitan untuk mempekerjakan asisten rumah tangga.

Tidak adanya asisten rumah tangga berakibat pada sulitnya mereka membagi waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan kariernya. Karena sudah lelah dengan pekerjaan rumahnya, mereka pun enggan menambah pekerjaan untuk mengurus usaha.

"Kalau di Indonesia, gaji pekerjanya masih bisa dijangkau sehingga asisten rumah tangga bisa mempercepat mereka menyelesaikan tugas rumah tangga, dan menjaga anak selagi mereka membangun usaha," tegasnya.

Editor :
Dini

Sumber:
Female Kompas.com - Rabu, 1 Mei 2013 | 22:53 WIB

Penulis : 
Christina Andhika Setyanti
Kreativitas dan kejelian untuk menangkap peluang di sekitarnya memungkinkan setiap orang bisa sukses berwirausaha.

"Tidak cuma laki-laki saja, perempuan juga bisa sukses jadi pengusaha dalam berbagai bidang, termasuk bidang yang dilakoni pria," ungkap Santi Mia Sipan, pengusaha perkebunan jati, PT Jaty Arthamas, saat acara Aperitivokustik di Aperitivo cafe, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam dunia bisnis, perempuan berpotensi besar untuk mendapatkan kesuksesan. Hal ini disebabkan mereka umumnya lebih teliti, berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, tidak mudah emosi, tidak mudah putus asa, dan penuh perhitungan.

Sifat-sifat inilah yang menjadikan perempuan punya mental kuat untuk menjadi seorang pengusaha. Tidak mengherankan, Santi menambahkan, dibandingkan perempuan di belahan dunia lain, perempuan Indonesia memiliki tingkat kemandirian ekonomi yang lebih tinggi.

"Jumlah pengusaha perempuan di Indonesia lebih banyak dibandingkan negara lain. Hal inilah yang menempatkan perempuan Indonesia menduduki posisi pertama dalam hal independensi ekonomi se-Asia Tenggara," jelas Santi.

Tentu saja, hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi perempuan Indonesia. Tetapi jangan lupa, pencapaian ini juga didukung peran serta keluarga. Perempuan Indonesia seharusnya bersyukur karena tradisi yang menempatkan perempuan "di dapur" sudah tak lagi berlaku.

"Di beberapa negara lain di dunia, masih ada suami yang melarang istrinya bekerja atau berwirausaha," tambahnya.

Faktor pendukung lain yang memungkinkan perempuan Indonesia berwirausaha adalah kemudahan mendapatkan asisten rumah tangga dan dengan gaji yang lebih murah. Santi menambahkan bahwa, gaji asisten rumah tangga di Australia, Singapura, dan negara-negara lain sangatlah mahal, sehingga banyak keluarga yang kesulitan untuk mempekerjakan asisten rumah tangga.

Tidak adanya asisten rumah tangga berakibat pada sulitnya mereka membagi waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan kariernya. Karena sudah lelah dengan pekerjaan rumahnya, mereka pun enggan menambah pekerjaan untuk mengurus usaha.

"Kalau di Indonesia, gaji pekerjanya masih bisa dijangkau sehingga asisten rumah tangga bisa mempercepat mereka menyelesaikan tugas rumah tangga, dan menjaga anak selagi mereka membangun usaha," tegasnya.

Editor :
Dini

Sumber:
Female Kompas.com - Rabu, 1 Mei 2013 | 22:53 WIB

Penulis :
Christina Andhika Setyanti
Ini Dampak Jangka Panjang Terlalu MENGKHAWATIRKAN Segala Hal..!
Foto: Ini Dampak Jangka Panjang Terlalu MENGKHAWATIRKAN Segala Hal..!

Dalam porsi yang wajar, rasa khawatir kadang dibutuhkan untuk mengantisipasi perbuatan nekat yang tidak didasari pertimbangan tertentu. Namun jika sudah berlebihan, rasa khawatir justru akan mengganggu kesehatan. Apa saja akibatnya?

Para ilmuwan di Michigan State Univeristy membuktikan bahwa khawatir yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma. Gangguan yang sama sering dialami para tentara sepulang dari medan perang.

Gejala yang muncul pada gangguan PTSD antara lain munculnya mimpi-mimpi soal masa lalu (flasback) yang sangat mengganggu, menarik diri dan tidak peka, gelisah, malu dan rasa bersalah dan kadang-kadang gampang marah. Menurut para ilmuwan, salah satu pemicunya adalah khawatir yang berlebihan.

Hal itu dibuktikan dalam pengamatan terhadap sekelompok orang yang berkepribadian neurotik. Kepribadian yang identik dengan kekhawatiran yang berlebih ini dirandai dengan kegelisahan dalam level yang lebih tinggi dibanding populasi umum, serta over-reaktif terhadap lingkungannya.

Penelitian yang melibatkan 1.000 orang di Michigan bagian tenggara ini berlangsung selama 10 tahun. Dalam periode tersebut, sekitar 50 persen partisipan mengalami berbagai tipe trauma dan 5 persen di antaranya mengalami gejala yang diyakini sebagai PTSD.

Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian dengan peningkatan risiko PTSD. Seseorang dengan kepribadian neurotik yang selalu mengkhawatirkan segala sesuatu secara berlebihan cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami PTSD.

"Pertanyaannya adalah, apa perbedaan antara orang yang mengalami PTSD dan yang tidak? Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang selalu gelish biasanya lebih rentan mengalaminya. Ini adalah faktor risiko yang penting," kata Naomi Breslau yang memimpin penleitian itu seperti dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (27/12/2012).

Penulis:
AN Uyung Pramudiarja

Sumber:
News.Detik.com - Kamis, 27/12/2012 08:15 WIB
Dalam porsi yang wajar, rasa khawatir kadang dibutuhkan untuk mengantisipasi perbuatan nekat yang tidak didasari pertimbangan tertentu. Namun jika sudah berlebihan, rasa khawatir justru akan mengganggu kesehatan. Apa saja akibatnya?

Para ilmuwan di Michigan State Univeristy membuktikan bahwa khawatir yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma. Gangguan yang sama sering dialami para tentara sepulang dari medan perang.

Gejala yang muncul pada gangguan PTSD antara lain munculnya mimpi-mimpi soal masa lalu (flasback) yang sangat mengganggu, menarik diri dan tidak peka, gelisah, malu dan rasa bersalah dan kadang-kadang gampang marah. Menurut para ilmuwan, salah satu pemicunya adalah khawatir yang berlebihan.

Hal itu dibuktikan dalam pengamatan terhadap sekelompok orang yang berkepribadian neurotik. Kepribadian yang identik dengan kekhawatiran yang berlebih ini dirandai dengan kegelisahan dalam level yang lebih tinggi dibanding populasi umum, serta over-reaktif terhadap lingkungannya.

Penelitian yang melibatkan 1.000 orang di Michigan bagian tenggara ini berlangsung selama 10 tahun. Dalam periode tersebut, sekitar 50 persen partisipan mengalami berbagai tipe trauma dan 5 persen di antaranya mengalami gejala yang diyakini sebagai PTSD.

Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian dengan peningkatan risiko PTSD. Seseorang dengan kepribadian neurotik yang selalu mengkhawatirkan segala sesuatu secara berlebihan cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami PTSD.

"Pertanyaannya adalah, apa perbedaan antara orang yang mengalami PTSD dan yang tidak? Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang selalu gelish biasanya lebih rentan mengalaminya. Ini adalah faktor risiko yang penting," kata Naomi Breslau yang memimpin penleitian itu seperti dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (27/12/2012).

Penulis:
AN Uyung Pramudiarja
Mendikbud Minta Maaf soal UN
-----------------------------------------
Foto: 2 MEI 2013, Hari Pendidikan Nasional

-----------------------------------------
Mendikbud Minta Maaf soal UN
-----------------------------------------

Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar upacara di halaman Gedung A, Kamis (2/5/2013). Dalam upacara bertema "Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan", Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan permohonan maafnya atas pelaksanaan ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu.

"Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya menyampaikan permohonan maaf atas persoalan penyelenggaran UN tingkat SMA tahun ini," kata Nuh saat memberi sambutan di depan Gedung A, Kemdikbud, Jakarta.

"Hal ini harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga dalam memberikan layanan pendidikan merata kepada masyarakat," imbuh Nuh.

Selanjutnya, ia memaparkan pemilihan tema Hari Pendidikan Nasional kali ini menggambarkan kesungguhan dari pihak kementerian untuk mewujudkan layanan pendidikan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua atau education for all.

"Pendidikan itu tidak membedakan asal usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan," ujar Nuh.

Untuk itu, tidak ada alasan karena wilayah yang terpencil kemudian pelayanan pendidikan menjadi tidak optimal dan tertinggal. Hal ini sempat ditunjukkan saat pelaksanaan UN tahun ini. Pihak kementerian mendahulukan distribusi ke wilayah terpencil agar sampainya bersamaan dengan yang di wilayah terdekat.

"Kami benar-benar fokus untuk memeratakan pendidikan di Indonesia, tidak hanya dari meratanya akses, tetapi juga biaya," ujar Nuh.

"Sekali lagi, Selamat Hari Pendidikan Nasional," tandasnya.


Editor :
Caroline Damanik

Penulis : 
Riana Afifah

Sumber:
Kompas.com - Kamis, 2 Mei 2013 | 10:55 WIB
Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar upacara di halaman Gedung A, Kamis (2/5/2013). Dalam upacara bertema "Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan", Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan permohonan maafnya atas pelaksanaan ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu.

"Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya menyampaikan permohonan maaf atas persoalan penyelenggaran UN tingkat SMA tahun ini," kata Nuh saat memberi sambutan di depan Gedung A, Kemdikbud, Jakarta.

"Hal ini harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga dalam memberikan layanan pendidikan merata kepada masyarakat," imbuh Nuh.

Selanjutnya, ia memaparkan pemilihan tema Hari Pendidikan Nasional kali ini menggambarkan kesungguhan dari pihak kementerian untuk mewujudkan layanan pendidikan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua atau education for all.

"Pendidikan itu tidak membedakan asal usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan," ujar Nuh.

Untuk itu, tidak ada alasan karena wilayah yang terpencil kemudian pelayanan pendidikan menjadi tidak optimal dan tertinggal. Hal ini sempat ditunjukkan saat pelaksanaan UN tahun ini. Pihak kementerian mendahulukan distribusi ke wilayah terpencil agar sampainya bersamaan dengan yang di wilayah terdekat.

"Kami benar-benar fokus untuk memeratakan pendidikan di Indonesia, tidak hanya dari meratanya akses, tetapi juga biaya," ujar Nuh.

"Sekali lagi, Selamat Hari Pendidikan Nasional," tandasnya.


Editor :
Caroline Damanik

Penulis :
Riana Afifah